DUNIA KU DUNIA SAGARA

MY LIVE MY LOVE AND MY SOUL

October 30th, 2011

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Thousand Years

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

My Precious Gift

Lilypie - Personal pictureLilypie Pregnancy tickers

Friday, July 27, 2012

Jika Aku Menjadi "Trip in Ile Ape Village, Lembata NTT"

Gunung Ile Ape, disanalah letak Desa Ile Ape
next trip adalah ILe Ape.. Ile ape adalah gunung merapi. desa ini terletak di kaki gunung merapi tepat dibawahnya. Oke, kondisinya sama seperti dua desa sebelumnya masih sulit air, listrik PLTD dari jam 6 sampe jam 9 tapi sinyal masih bisa dijangkau disini. Kultur ataupun lingkungan disini lebih keras, lebih cuek dan tidak perduli, mungkin hal ini disebabkan panas dan berdebunya lingkungan desa Ile Ape. 



Koreksi Kuisioner di tengah kegelapan desa Ile Ape
Desa Ile Ape merupakan desa dengan pemeluk agama Islam dan Kristen Katolik. Seperti biasa penduduk muslim disini hanya 10% dari total keseluruhan penduduk disini. Didesa ini pula alhamdulillah gue menemukan yang namany masjid. meskipun suara adzan terdengar hanya saat adzan isya atau magrib saja *karena listrik tidak ada di siang hari* 

semakin malam semakin gelap, semakin fokus koreksi kuisioner

Pertama x datang, penyambutan tim kami agak aneh. tapi untungnya semua baik2 aja sih. kita diminta nginep di rumah penduduk muslim. tempat tidur alhamdulillah lebih baik dari tempat tidur di desa Lamadale. untuk air, mereka juga pake air sumur dan air sumur itu mengandung belerang -kata om ardi klo terlalu sering minum air putih yang mengandung belerang akan menyebabkan gigi menjadi hitam, so kita beli aqua untuk persediaan selama tinggal di rumah penduduk-, untuk makanan seperti biasa ada ikan dan sambel khas lembata. 

Ada kejadian lucu soal makanan di Ile Ape ini, pertama x datang om ardi mengatakan pada tuan rumah : "Ina, ibu mereka bertiga ini tidak susah makan, sediakan saja indomie, mereka amat sangat suka". Oke, terimakasih om, karena sudah berhari2 kami hanya makan ikan, sayur dan sambel saja. kami kangen masakan normal, indomie??? iya kami jugaa kangeeen... 

Malemnya, saat makan malam. sehabis shalat di masjid. wow kami disuguhi mie s*d*p.. hmmm udah lama bgt gak makan mie, kami makan dengan lahap termasuk gue, sampe nambah makannya. mungkin Ina (ibu pemilik rumah) senang melihat tamunya makan dengan lahap. pagi2nya kami sarapan roti buatan Ina, dan siangnya kami disuguhi mie lagi.. malemnya kami disuguhi mie lagi... esok hari, kami sarapan ubi, dan siangnya kami makan ikan?? loh kok ikan? mie nya alhamdulillah gak disuguhi mie.... hampir tiap makan nasi pasti kami disuguhi mie... dan kali ini gak... terimakasih Ina kami sudah kenyang dan blenger makan mie setiap saat.  sedang enak2nya makan dan hampir abis, tiba2 Ina dateng terburu2 sambil bawa mangkok dan bilang "ibu maaf mie nya lupa disuguhin". hahahhaha dan ternyata tuh mie muncul jg... akhirnya kami makan mie lagi  sampai saat kita mau pulang, terimakasih Ina hahha Ini cerita ku apa cerita indomie mu? hahaha

untuk teknis wawancara, gak jauh beda sama desa2 yang lain. hanya saja disini kita lebih dicuekkin. kita yang tadinya di desa sebelumnya serasa seleb eh disini serasa sales. haha... setiap kita lewat, dicuekkin mau wawancara juga dicuekkin, yang diwawancara juga sepertinya agak kurang tulus tapi yaudahlah yang penting kerjaan beres. 



Desa Ile Ape, gak banyak jg yang bisa gue ceritain dari desa ini, bahkan foto pun hanya ada satu. hehe. *karena bingung gak tau mst foto dimana* selain itu lngkungan yang cuek juga membuat gue dan teman2 agak kurang nyaman tinggal disana...


selanjutnya perjalanan akan berlanjut ke desa lusiduwawutun, kata om ardi perjalanan kesana memakan waktu 4 jam, desa ini diluar wilayah p**n... tapi katanya pemandangannya sangat indah karena dipinngir pantai selatan. so, kita lihat pengalaman apa yg bisa gue dapet di desa Lusiduwawutun :) 


Bekasi, 27 July 2012
In My Room
10.10 PM
#CatatanPerjalananLesti  yang tertunda
Lesti Primandari Putri

No comments:

Post a Comment